JOMBANG IS MY TOWN

Jombang merupakan Kabupaten di Jawa Timur yang terletak dengan sebutan Kota Santri. Hal ini karena banyaknya pondok pesantren yang berdiri di kabupaten ini. Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Kabupaten seluas 1.159,5 km2 ini berbatasan langsung dengan Nganjuk di sebelah barat, Kediri di sebelah selatan, Lamongan di sebelah utara dan Mojokerto di sebelah timur. Kabupaten Jombang merupakan daerah yang cukup strategis karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau Jawa yakni Surabaya-Madiun-Yogyakarta, jalur Surabaya-Tulungagung dan jalur Malang-Tuban.

Menuju Jombang cukup mudah, bila dari Jakarta, Anda dapat melewati jalur selatan dengan menyusuri Solo, Ngawi, Nganjuk, dan Kertosono. Setelah tiba di Kertosono, arahkan kendaraan ke barat, Anda hanya butuh waktu sekitar 40 menit untuk sampai ke Kabupaten Jombang. Dalam urusan transportasi lokal, Jombang memiliki beberapa pilihan yaitu bus, angkutan kota, ojek, becak motor, hingga becak sepeda. Dari segi akomodasi, Jombang memiliki beberapa pilihan tempat penginapan dari hotel kelas melati hingga hotel bintang dua dengan harga yang terjangkau.

Sebagian besar masyarakat Jombang telah memulai aktivitas sejak pagi hari. Namun, belum banyak
warung ataupun rumah makan yang menggelar dagangannya sejak pagi hari. Walaupun demikian, Anda tak perlu khawatir, karena ada beberapa tempat makan yang telah beroperasi mulai pukul 5 pagi. Salah satunya adalah Khetan Merdeka. Warung ini berada di Jl. Merdeka No. 29 Jombang atau berhadapan dengan gedung UOB Buana. Seporsi Ketan Kukus terdiri atas ketan putih dan ketan hitam.Yang membuat sajian ini kian unik dan berbeda adalah penambahan koya bubuk dan kedelai bubuk yang ditaburkan di atas Ketan.
Untuk menikmati Ketan Kukus ini, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp 3.500/porsi.  Namun, untuk dapat menikmati sajian lezat ini, Anda harus sedikit berpacu dengan waktu, karena sajian Ketan Kukus yang ditawarkan ini akan ludes hanya dalam waktu satu jam saja setelah warung ini dibuka.

Ingin menikmati menu yang lebih nampol? Sekitar 250 meter dari Warung Khetan Merdeka, Anda
akan menemukan rumah makan yang menyajikan Pecel sebagai menu utamanya. Adalah Pecel Pincuk
Bu Djiyah yang berada di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 9 atau tepat berada di sampig Bank BRI Syariah.
Sama seperti Pecel Pincuk pada umumnya, seporsi Pecel Pincuk ala Bu Djiyah tersaji di atas daun pisang yang dipincuk dan di atasnya ditambahkan nasi putih, sayuran rebus berupa kacang panjang, daun pepaya, daun singkong, kembang turi serta siraman bumbu kacang dan penambahan lalapan berupa irisan timun, Lamtoro dan daun kemangi serta Peyek Kacang. Yang membedakan menu Pecel Pincuk lain dengan
Pecel Pincuk ala Bu Djiyah adalah citarasa bumbu kacang yang terasa legit dengan tekstur yang sedikit liat. Ini karena ada penambahan tepung maizena ke dalam campuran bumbu kacang.
Seporsi Pecel Pincuk nan menggiurkan ini dijual dengan harga Rp 5 ribu. Pecel Pincuk Bu Djiyah mulai buka dari pukul 7 pagi-12 malam.

Ingin menikmati menu berkuah? Tak jauh dari Pecel Pincuk Bu Djiyah ini, Anda bisa mampir ke RM Soto Dhooq Nurali. Rumah makan ini beroperasi dari pukul 6.30 pagi-3 sore. Soto Dhooq disajikan di atas mangkuk yang diisi nasi putih, taoge rebus, irisan daun seledri dan irisan empal daging yang disiram dengan kuah.Harga untuk semangkuk Soto Dhooq Rp 6 ribu. Proses peracikan Soto Dhooq sama seperti peracikan Soto Gebrak di mana sang peracik sengaja membanting botol kecap saat akan mengucurkan kecap manis ke dalam mangkuk Soto.
Menjelang siang, saatnya mencari makanan yang enak dan populer di Jombang, Anda bisa menyambangi Depot Nikmat yang berada di Jl. Cempaka No. 17A atau sekitar 500 meter dari pom bensin Simpang Tiga. Depot yang mulai buka dari pukul 5.30 pagi-4.30 sore ini telah dirintis sejak 28 tahun lalu. Dan, merupakan salah satu tempat makan favorit para pegawai di Jombang. Salah satu menu andalan Depot Nikmat adalah
Ayam Panggang Urap.Ayam Panggang disajikan di atas piring bersama nasi putih dan urap sayuran yang terdiri atas taoge, kacang panjang dan bayam yang telah direbus. Selanjutnya, dilumuri dengan sambal
kelapa yang terbuat dari kelapa parut yang disangrai bersama cabai merah, bawang putih dan
kencur yang dihaluskan sebelumnya. Seporsi Ayam Panggang Urap ini dijual dengan harga Rp 13 ribu.

Saat malam tiba, di Alun-alun kota Jombang hadir aneka makanan yang menggugah selera. Sebut saja
Sate Kambing, Soto Ayam, Nasi Bali Daging, Bebek Bakar hingga camilan Kacang Rebus dan Wedang
Ronde. Harga yang ditawarkan juga cukup murah meriah yakni berkisar dari Rp 1.000 hingga Rp 12 ribu/porsi. Di Jombang kurang lengkap rasanya bila tidak menyantap Nasi Bali Daging dengan sensasi pedas
yang menyengat lidah. Untuk menikmati menu tersebut Anda bisa mampir ke malam hari di ke Lesehan Bu Eka yang berada di depan SD Negeri 3 Jombang. Harga untuk sepiring Nasi Bali Daging Rp 10 ribu. Lesehan Bu Eka digelar mulai pukul 5 sore-11 malam.

Masih menjelajah kuliner di malam hari, Anda juga wajib menyambangi Warung Nasi Kikil Merah yang
berada di Jl. Raya Mojosongo No. 74, Jombang. Rumah makan yang berjarak sekitar 1,5 km dari
Alun-alun kota ini menyajikan menu legendaris kebanggaan masyarakat Jombang berupa Nasi Kikil.
Hidangan ini berupa nasi yang disiram dengan Sayur Lodeh Kikil. Namun, tekstur daging kikil yang kenyal dan empuk berpadu sempurna dengan gurihnya Sayur Lodeh. Sayur Lodeh Kikil dibuat dari bagian kaki sapi yang direbus selama dua jam dalam air mendidih bersama daun jeruk, jahe dan lengkuas geprek, kemudian dipotong kotak dan dimasukkan ke dalam Sayur Lodeh. Untuk membuat Sayur Lodeh, bumbu utama terdiri atas cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, dan terasi udang goreng yang dihaluskan kemudian direbus bersama santan cair hingga mendidih. Selanjutnya sayuran berupa pepaya muda, nangka dan rebung yang telah diiris memanjang dimasukkan satu per satu dimulai dari sayuran
bertekstur keras. Setelah mendidih, potongan daging kikil dan santan kental ditambahkan ke dalam rebusan. Proses ini dilanjutkan selama 1 jam sambil sesekali diaduk agar santan tidak pecah. Seporsi Nasi Kikil disajikan di atas daun pisang yang dipincuk. Suwiran empal sapi yang ditambahkan di atas siraman Sayur Lodeh Kikil semakin menyemarakkan suasana makan malam Anda.. Hidangan nan legit dan gurih ini dijual
dengan harga Rp 18 ribu. Namun, untuk menyambangi warung favorit para pejabat daerah dan artis Ibukota ini, Anda harus sedikit bersabar, karena warung ini baru buka pada pukul 10 malam hingga pukul 3 pagi.

Selain terkenal dengan sebutan Kota Santri, Jombang menjadi salah satu daerah pelopor hidangan Pecel Lele yang cukup terkenal di masyarakat Indonesia. Bahkan di Jombang, ada satu kawasan yang menjadi sentra pedagang Pecel Lele. Kawasan tersebut berada di Jl. Perak, Jombang. Di kawasan ini terdapat 15 pedagang Pecel Lele yang telah menjajakan menu ini dari pagi sampai malam hari.

Oleh-oleh khas Jombang adalah Cekeremes dan Jenang Pisang. Cekeremes terbuat dari tepung singkong yang diuleni bersama air gula merah dan garam hingga kalis kemudian dicetak dengan cetakan seperti cetakan cendol namun dengan lubang yang lebih halus. Selanjutnya Cekeremes digoreng dalam minyak panas hingga mengapung dan matang. Setelah suhunya turun, Cekeremes kemudian dikemas dalam dus karton. Satu dus berisi 12 buah Cekeremes dan dijual dengan harga Rp 8.500. Oleh-oleh khas Jombang lain yang bisa menjadi buah tangan Anda adalah Jenang Pisang yang dibuat dari campuran pisang raja matang, tepung ketan, gula pasir, gula merah, garam dan santan yang dimasak dalam wajan besar di atas tungku hingga mengental sambil terus menerus diaduk dengan sendok kayu. Setelah itu, Jenang Pisang dicetak di atas loyang berbentuk persegi empat dengan ketebalan +- 1 cm. Jepang kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga agak kering lalu dibungkus dengan kertas minyak dan dikemas dalam dus karton. Jenang Pisang dijual dengan harga Rp 8 ribu/dus.Aneka Oleh-oleh ini dapat Anda beli di Toko Olivia dan Toko Surya yang berada di Jl. Kh. Wahid Hasyim, Jombang-Jawa Timur.

Jombang memiliki beberapa lokasi wisata yang patut Anda singgahi, mulai dari wisata alam seperti Air Terjun Trestes, Goa Sigolo-golo dan Kedung Cinet. Sedangkan wisata minat khusus seperti Candi Ngrimbi dan Makam Gunung Kuncung dan wisata religius seperti makam Presiden Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Makam yang berada di dalam wilayah pondok pesantren Tebu Ireng ini setiap hari ramai dikunjungi oleh para peziarah yang tak hanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia tapi juga dari mancanegara. Umumnya peziarah datang untuk bertafakur atau merenung sejenak atas sifat baik yang selama hidup kerap diamalkan oleh Gus Dur. Makam seluas 50 meter tersebut terdiri atas beberapa makam keturunan KH. Hasyim Azhari yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus kakek dari mendiang Gus Dur. Karena letaknya yang berada di kawasan pesantren, pengelola memberlakukan jam buka/tutup bagi para peziarah yang datang, yakni dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore saja. Hal ini agar tidak mengganggu proses belajar mengajar para santri di Pesantren Tebu Ireng.

Disadur dari http://tourism-indonesia.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar